Keris Ki Kulbuntet di Karangasem Bali

Keris Ki Kulbuntet di Karangasem Bali
Mempelai AA Surya Buana cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dan mempelai putri AA Istri Mirah Febriyani, serta keris pusaka berpamor Kulbuntet dan Udan Mas. Untuk pertama kalinya sejak keris itu ditemukan beberapa saat lalu, keris yang dulu milik I Gusti Ngurah Rai saat bergerilnya dipakai dalam sebuah pewiwahan agung, pernikahan cucu sang pahlawan.

Upacara Pernikahan Agung di Puri Kaleran Karangasem, Bali hari Kamis (10/9/2020) ditandai dengan sebuah pemakaian keris pusaka bersejarah milik pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai yang bergelar Ki Kulbuntet. Selain milik kakek penganten, keris bersejarah yang ditemukan kembali beberapa tahun lalu itu, dipandang sebagai pusaka ageman yang dulu dikenakan selama perang gerilya kemerdekaan.

Pewiwahan pernikahan agung dilangsungkan antara AA Surya Buana – cucu pahlawan Karangasem AA Gde Ngurah Suryaningrat yang mempersunting AA Istri Mirah Febriyani dari Puri Kaleran Gianyar. Yang istimewa dalam upacara pernikahan ini adalah mempelai pria memakai Keris Pusaka bersejarah milik Kakeknya yang adalah mantan pejuang kemerdekaan yang bergerilya bersama pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai.

Inilah kali pertama Keris berpamor Kul Buntet dan Ujan Emas itu dipakai dalam upacara Pernikahan cucunya sejak ditemukan kembali beberapa tahun lalu. Keris ini dipakai dalam perang gerilnya di Tanah Aron, Karangasem oleh pasukan Ciung Wanara. Dua bersaudara asal Puri Kaleran Karangasem yaitu A A Candra Buana dan A A Suryaninggrat, turut menjadi bagian dari Pasukan Ciung Wanara yg ikut bergerilya diseputaran Tanah Aron dan sekitarnya.

Kegigihan dan keberanian beliau berdua bergerilya, harus terbayar sangat mahal dengan gugurnya A A Candra Buana dimedan perang. Untuk mengenang jasa besar beliau, Pemkab Karangasem mengabadikan nama beliau pada Lapangan Umum yg berada di pusat kota Karangasem menjadi Lapangan Candra Buana.

Ditemukannya Ki Kulbuntet

Bagaimana keris Ki Kulbuntet ini ditemukan? Keris ini adalah Pusaka Ageman A A Suryaningrat yang selalu beliau bawa saat bergerilya. Menurut A A Gde Agung, Putra pertama beliau yang kini sudah almarhum, A A Surya Ninggrat saat berjuang memakai dua bilah Keris. Satunya yang agak panjang dan satunya lagi berukuran kecil. Kedua Keris Pusaka itu adalah anugerah dari leluhur beliau dalam laku spiritual di sebuah Pura keluarga.

BACA JUGA  Sukesi: Dari Rahimnya, Lahir Biang Kejahatan

Ketika beliau bergerilya di sebuah desa dilereng Gunung Agung yg bernama Desa Pesagi,74 tahun lalu, Keris yang mempunyai sejarah penting ini tertinggal dirumah seorang warga masyarakat disana. Beliau dan pasukan lainnya sempat mampir untuk disajikan suguhan ala kadarnya. Belum sempat menikmati suguhan itu, ada info pasukan musuh sudah mendekat sehingga seketika beliau meninggalkan rumah warga tersebut dan kedua keris pusakanya pun tertinggal.

Sampai peperangan telah usai Keris ini masih tersimpan dirumah warga tersebut. Atas bantuan seorang sahabat Pakerisan, akhirnya keris ini dikembalikan kepada kami. Keris ini berpamor Dwi Warna atau mempunyai dua jenis pamor yaitu Kul Buntet (seperti bulatan melingkar pada bagian bawah Keris) dan berpamor Hujan Emas.

Ensiklopedia Keris halaman 248 menyebutkan bahwa sesiapa yang memiliki keris ini “tidak akan terlihat oleh musuh”. Percaya atau tidak, A A Suryaninggrat sebagai Tokoh Pejuang dari salah satu Puri di Karangasem yg memiliki Keris ini memang tidak pernah berhasil ditangkap oleh Belanda selama melakukan Gerilya sampai peperangan usai. *

Catatan

Sebuah Koleksi Pribadi Anak Agung Waisnawaputra

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.