Siraman Perangkat Peralatan Besalen GuloKlopo TMII

Siraman Perangkat Peralatan Besalen GuloKlopo TMII
Menyirami berbagai macam penjepit, palu, dan pethil Besalen GuloKlopo TMII. (Kontributor/Tira Trihatmojo)

Di sebuah sudut Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah digelar acara grebeg suro yang berisi kegiatan ritual jamasan atau menyirami dengan air kembang, perangkat peralatan pembuatan keris serta selamatan babaran Keris Kiai dan Tombak Nyai Abhiromo yasan besalen GuloKlopo, Minggu (1/9/2019) siang. Tujuan ritual jamasan atau siraman ini menurut Purbo Kuncoro kepada Kerisnews.com,  adalah sebagai tahapan penyucian perlengkapan bekerja (dalam pembuatan Pusaka) sama halnya dengan manusia yang hendak memulai ritual Sholat atau Ibadah maka tahapan awal adalah bersuci diri (wudhu).

Suasana saat pembukaan acara Siraman peralatan Besalen GuloKlopo dan Selamatan Keris dan Tombak Karya Besaelen GuloKlopo yang dihadiri oleh para Pekeris Jabodetabek”, Minggu (1/9/2019) sore lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Suasana saat pembukaan acara Siraman peralatan Besalen GuloKlopo dan Selamatan Keris dan Tombak Karya Besaelen GuloKlopo yang dihadiri oleh para Pekeris Jabodetabek”, Minggu (1/9/2019) sore lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Hari pertama dalam kalender Jawa, Minggu (1/9) kemaren, juga ditandai dengan upacara sederhana penyerahan pusaka keris dan tombak Kiai dan Nyai Abhirama (Abhiromo), yasan ke- 16 dan 17 besalen GuloKlopo di pelataran barat Museum Pusaka TMII pada calon pemiliknya, Guntur Setianto. Guntur,  sehari-hari di sebuah laman medsos, dikenal sebagai Bledheg Samin dari Samin House Collection, Batusari, Tangerang.

Ki Purbo Kuncoro menyerahkan Keris Kiai Abhiromo yang merupakan Karya Besalen GuloKlopo ke-16 kepada Guntur Setianto yang kini telah menjadi pemilik pusaka tersebut, Minggu (1/9/2019) sore lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro menyerahkan Keris Kiai Abhiromo yang merupakan Karya Besalen GuloKlopo ke-16 kepada Guntur Setianto yang kini telah menjadi pemilik pusaka tersebut, Minggu (1/9/2019) sore lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Yang unik, selain menjamasi Kiai dan Nyai Abhiromo dengan air kembang dari berbagai mata air kawasan Bogor, juga Minggu siang itu dilaksanakan jamasan peralatan besalen berupa landasan tempa (paron), peralatan besalen tang penjepit, palu, pethil, tanggem disaksikan Kepala Museum Pusaka TMII, Rian Timadar dan staf. Peralatan yang setiap akhir pekan dipergunakan untuk menempa dan membentuk keris dan tombak oleh GuloKlopo ini, sudah berjasa setidaknya menghasilkan 17 keris dan tombak yang dipusakakan oleh pemilik-pemiliknya, dalam kurun tiga tahun terakhir.

Penyerahan Tombak Nyai Abhiromo yang merupakan karya ke-17 Besalen GuloKlopo TMII beserta sertifikatnya. Karya ke-17 selesai dibabar pada Akhir bulan Agustus yang lalu dan sekaligus menandai peringatan kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 2019 yang lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Penyerahan Tombak Nyai Abhiromo yang merupakan karya ke-17 Besalen GuloKlopo TMII beserta sertifikatnya. Karya ke-17 selesai dibabar pada Akhir bulan Agustus yang lalu dan sekaligus menandai peringatan kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 2019 yang lalu. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

“Menurut pemahaman kami komunitas pekerisan, salah satu penangkal semua hal negatif yang ingin menggoyahkan bangsa ini bisa ditangkal, yaitu salah satunya dengan pelestrian budaya bangsa” ujar Guntur Setianto disela-sela acara jamasan perangkat peralatan Besalen GuloKlopo TMII.

Pemotongan dan penyerahan tumpeng dari Guntur Setianto sang pemilik Keris Kiai dan tombak Nyai Abhiromo kepada Lurah Besalen Andrianto, Minggu (1/9/2019). (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Pemotongan dan penyerahan tumpeng dari Guntur Setianto sang pemilik Keris Kiai dan tombak Nyai Abhiromo kepada Lurah Besalen Andrianto, Minggu (1/9/2019). (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami paron bunder dan paron baya. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami paron bunder dan paron baya. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro memulai rangkaian jamasan atau siraman peralatan Besalen dimulai dengan mendoakan dan merituali air jamasan yang diambil dari air curug pelangi salakdomas dicampur dengan kembang setaman dan pembakaran dupa kemudian mulai menyirami paron bunder dan paron baya Besalen. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro memulai rangkaian jamasan atau siraman peralatan Besalen dimulai dengan mendoakan dan merituali air jamasan yang diambil dari air curug pelangi salakdomas dicampur dengan kembang setaman dan pembakaran dupa kemudian mulai menyirami paron bunder dan paron baya Besalen. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami Tanggem. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami Tanggem. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami berbagai macam jpenjepit, palu, dan pethil. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Menyirami berbagai macam jpenjepit, palu, dan pethil. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro sedang melakukan ritual jamasan/siraman Tombak Kiai Muntab, sebuah tombak karya ke-4 Besalen GuloKlopo TMII yang saat ini telah dihibahkan dan menjadi asset Museum Pusaka TMII. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro sedang melakukan ritual jamasan/siraman Tombak Kiai Muntab, sebuah tombak karya ke-4 Besalen GuloKlopo TMII yang saat ini telah dihibahkan dan menjadi asset Museum Pusaka TMII. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro sedang melakukan ritual jamasan/siraman Keris Kiai Janardana, sebuah Keris berdhapur Sepang yang merupakan karya ke-2 Besalen GuloKlopo TMII yang saat ini telah dihibahkan dan menjadi asset Museum Pusaka TMII. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

Ki Purbo Kuncoro sedang melakukan ritual jamasan/siraman Keris Kiai Janardana, sebuah Keris berdhapur Sepang yang merupakan karya ke-2 Besalen GuloKlopo TMII yang saat ini telah dihibahkan dan menjadi asset Museum Pusaka TMII. (Kontributor/Museum Pusaka TMII)

BACA JUGA  Kulonprogo dan Perjuangan Pangeran Diponegoro
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.