Museum Tekstil Pamerkan Pesona Sulam dan Bordir Indonesia

Museum Tekstil Pamerkan Pesona Sulam dan Bordir Indonesia
Tarian oleh Komunitas Perempuan Menari di acara pembukaan Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Sekitar 146 wastra pilihan yang dibuat dengan teknik sulam dan bordir, yang dipamerkan dengan visualisasi menarik, bisa dilihat di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, dari tanggal 19 Juni – 28 Juli 2019.

Kain-kain dari berbagai daerah Indonesia, koleksi Museum Tekstil, para kolektor, serta hasil karya perancang wastra itu, dipajang di Pameran bertajuk “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Unit Pengelola (UP) Museum Seni dan Himpunan Wastraprema.

Kepala UP Museum Seni, Esti Utami, dan Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar, berfoto bersama seusai jumpa pers sebelum acara pembukaan Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Kepala UP Museum Seni, Esti Utami, dan Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar, berfoto bersama seusai jumpa pers sebelum acara pembukaan Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

“Misi dan visi kita adalah memang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kain-kain adati yang ada di Indonesia,” kata Sri Sintasari Iskandar, Ketua Umum Himpunan Wastraprema, saat jumpa pers di Museum Tekstil, Rabu (19/6/2019) pagi sebelum mulai acara pembukaan pameran.

Kain-kain atau wastra yang ditampilkan, menurut Sri Sintasari Iskandar, merupakan kain pilihan, untuk mengedukasi masyarakat bahwa sulam dan bordir tidak hanya dari benang. Tapi juga dari materi kerang, manik-manik, lempengan logam yang dari dulu memang sudah ada. Dan, merupakan warisan para leluhur.

Ketua Harian Dekranas, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, secara simbolis membuka Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, dengan menyulam sulaman terakhir pada motif logo 43 tahun Museum Tekstil dan Himpunan Wastraprema, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Ketua Harian Dekranas, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, secara simbolis membuka Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, dengan menyulam sulaman terakhir pada motif logo 43 tahun Museum Tekstil dan Himpunan Wastraprema, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Sementara, dalam sambutan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Mufidah Jusuf Kalla, yang dibacakan oleh Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, selaku Ketua Harian Dekranas, disebutkan bahwa industri kerajinan, termasuk sulam dan bordir, merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat. Berkembang hampir di seluruh pelosok tanah air dan sangat bervariasi, dari skala mikro, kecil sampai menengah.

BACA JUGA  Empu Kuturan, Tokoh Besar Pemajuan Kebudayaan Bali

“Industri ini peranannya cukup strategis dalam perekonomian Nasional karena secara historis sangat lekat dengan keseharian kehidupan rakyat Indonesia. Oleh sebab itu produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencaharian terutama dengan kemanfaatkan sumber daya setempat dan pengembangan kearifan lokal,” ujar Erni Guntarti saat membacakan sambutan di acara pembukaan pameran, Rabu (19/6/2019) pagi di Museum Tekstil.

Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar, memandu Ketua Harian Dekranas, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, melihat koleksi wastra di Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar, memandu Ketua Harian Dekranas, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, melihat koleksi wastra di Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Beragamnya kekayaan budaya kita, lanjut Erni Guntarti membaca sambutan, menjadi inspirasi bagi berkembangnya produk kerajinan. Oleh karena itu menjadi tanggungjawab kita bersama untuk terus menjaga, menggali dan mengembangkan, sekaligus memperkaya kreativitas produk kerajinan Indonesia yang bersumber dari seni budaya Indonesia.

“Sudah saatnya memperhatikan pasar dalam negeri khususnya kaum muda atau milenial yang sedang tumbuh dan menyukai wastra-wastra bernuansa tradisional seperti batik, tenun. Dan mudah-mudahan ke depan juga mulai menyukai sulam dan bordir,” lanjut Erni Guntarti.

Karena itu perlu dipikirkan membuat desain-desain sulam dan bordir yang menarik dan cocok dengan kaum milenial. Tentunya yang masih bernuansa tradisional. Ketua Umum Dekranas, dalam sambutan yang dibacakan juga mengingatkan, meskipun identitas tradisional memang patut dipertahankan, jangan sampai menjadi pengekang untuk berkreasi.

Pengunjung berdiri di dekat salah satu koleksi wastra yang dipajang di Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Pengunjung berdiri di dekat salah satu koleksi wastra yang dipajang di Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Pameran sulam dan bordir ini selain didedikasikan untuk memperingati hari jadi ke-43 Museum Tekstil dan Himpunan Wastraprema, serta menyemarakkan HUT Jakarta ke-492, juga diselenggarakan dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tradisi sulam dan bordir di Indonesia.

Suasana di ruang Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Suasana di ruang Pameran “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia”, di Museum Tekstil, Jalan KS Tubun Nomor 2-4, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2019) pagi. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Dan menariknya, selama pameran berlangsung, digelar berbagai kegiatan edukatif yang bisa diikuti masyarakat. Seperti, ada Demo Sulam Kapalo Samek dari Koto Gadang, Sulam Karawo dari Gorontalo, Demo Bordir Kudus. Juga ada Bincang Wastra “Pengembangan Sulam Indonesia” serta “Tradisi dan Perkembangan Sulam dan Bordir Indonesia”. Bahkan ada Workshop membuat sulam bagi pelajar berkebutuhan khusus.

BACA JUGA  Sambut HWN, Organisasi Pewayangan Rapatkan Barisan
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.