Workshop Penulisan Lontar di Perpusnas RI

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bekerja dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), dan Hanacaraka Society, gelar acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat.

Sugi Lanus (udeng warna biru) dari Hanacaraka Society dengan para pemateri (I Gede Gita Purnama Arsaputra, Ida Bagus Ari Wijaya, Suka Ardiyasa, dan Carma Citrawati) di acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
Di acara ini, dua puluh tujuh peserta workshop dikenalkan dengan proses pembuatan lontar dari daun mentah sampai siap jadi media tulis, juga mendapat penjelasan isi manuskrip lontar, dan praktek menulis aksara di atas daun lontar.

Suasana di acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
“Dan ini adalah pembuka eksperimen awal, sehingga ini juga nanti kita satu paket antara pameran dengan workshop aksara di beberapa titik, bekerja sama dengan komunitas aksara di sepuluh kota. Itu satu tahun pertama,” kata Sugi Lanus dari Hanacaraka Soceity saat memberi sambutan.

Carma Citrawati, salah satu pemateri, melantunkan Tembang Lontar Arjuna Wiwaha di awal acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Sugi Lanus menjelaskan proses pembuatan lontar dari daun mentah sampai siap jadi media tulis di acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Pengrupak, alat untuk menulis di lontar, salah satu alat dan bahan utama, selain lontar dan penghitam dari kemiri yang dibakar. Dan alat tambahan, seperti kapas/tisu, dulang, dan bantalan. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Kemiri yang dibakar, digunakan sebagai penghitam lontar yang sudah ditulisi, salah satu alat dan bahan utama, selain lontar dan pengrupak. Dan alat tambahan, seperti kapas/tisu, dulang, dan bantalan. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Carma Citrawati, salatu satu pemateri, memberi contoh menulis nama dengan aksara Bali, di acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Peserta workshop tengah praktek menulis aksara di lontar saat acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Peserta workshop tengan menulis aksara dan menggosokkan penghitam di lontar, di acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)

Peserta workshop, pemateri, dan penyelenggara acara berfoto bersama seusai acara “Workshop Menulis Lontar”, Kamis (25/4/2019) siang, di Ruang Diskusi Lantai 9, Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
No Responses