Kongres Kebudayaan Indonesia 2018

Acara Pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 bertema “Berkepribadian dalam Kebudayaan” digelar pada Rabu (5/12/2018) pagi lalu, di Ruang Graha Utama, Gedung A lantai 3, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Di kongres lima tahun sekali yang berlangsung dari 5-9 Desember 2018 ini, diadakan Sidang Pleno Penyimpulan Strategi Kebudayaan, dan Penyerahan Strategi Kebudayaan kepada Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, juga diisi berbagai acara, tercatat ada empat Pidato Kebudayaan, 12 Kuliah Umum, 10 Debat Publik, 30 Workshop Kebudayaan, 40 Pertunjukan Seni, serta Pameran, Pawai Budaya, Pemutaran Film, dan Bazar Kuliner.
“Kongres Kebudayaan hari ini, harapan kami, bukan sekadar pidato presentasi makalah tapi juga sekaligus menjadi semacam perayaan bagi kita semua bahwa kebudayaan sudah punya dasar hukum yang kuat,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, saat memberi sambutan, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, memberi sambutan di acara Pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 bertema “Berkepribadian dalam Kebudayaan”, Rabu (5/12/2018) pagi lalu, di Ruang Graha Utama, Gedung A lantai 3, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
Dan, Kongres Kebudayaan ini memang sekaligus sebagai acara penyambutan terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Ini merupakan Undang-Undang Kebudayaan pertama sejak kemerdekaan.
Pemajuan Kebudayaan dalam rangka UU No 5 Tahun 2017 bertujuan meningkatkan ketahanan dan kontribusi Budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. Proses pemajuan dilakukan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan Kebudayaan Nasional.
Sesuai Undang-Undang, ada 10 objek pemajuan kebudayaan, yaitu Tradisi Lisan, Manuskrip, Adat Istiadat, Ritus, Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, Seni, Bahasa, Permainan Rakyat, dan Olah Raga Tradisional.
Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten/Kota, Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi, dan Strategi Kebudayaan yang akan ditetapkan saat Kongres Kebudayaan.

Hilmar Farid saat menyampaikan laporan di acara Pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 bertema “Berkepribadian dalam Kebudayaan”, Rabu (5/12/2018) pagi lalu, di Ruang Graha Utama, Gedung A lantai 3, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
Strategi Kebudayaan ini selanjutnya akan menjadi dasar perumusan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan. Ini menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang bidang Kebudayaan.
Sementara, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI, Hilmar Farid, yang juga Sekretaris Tim Perumus Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, saat menyampaikan laporan mengatakan bahwa penyusunan PPKD tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi sudah berhasil dilakukan. Meski belum seluruhnya lengkap.
“Proses kita sekarang sebenarnya, dalam hal ini, adalah puncaknya pada suatu perjalanan yang sangat panjang. Dimulai pada bulan Maret ketika pertama kali pokok pikiran kebudayaan daerah diminta kabupaten kota ini dikerahkan,” kata Hilmar Farid.

Tarian Kreasi Baru dari Provinsi NTT ikut meramaikan acara Pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 bertema “Berkepribadian dalam Kebudayaan”, Rabu (5/12/2018) pagi lalu, di Ruang Graha Utama, Gedung A lantai 3, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. (KerisNews.com/Birul Sinari-Adi)
Seperti diketahui, ada empat tahap Pra-Kongres. Pertama, Maret-November untuk penyusunan PPKD Kabupaten/Kota, ada 300 PPKD. Kedua, Agustus-November untuk penyusunan PPKD Provinsi, ada 28 PPKD. Ketiga, Oktober-November Pra-Kongres Sektoral, ada 30 rekomendasi. Keempat, 27 November yaitu Penyusunan Strategi Kebudayaan.
No Responses