Nyirami Gong Sekati Keraton Kanoman Cirebon

Nyirami Gong Sekati Keraton Kanoman Cirebon
Prosesi Nyuci Gong Sekati. (Kontributor/Paksinagaliman)

Oleh Paksi Naga Liman

Para abdi dalem Kesultanan Kanoman Cirebon hari Senin (27/November/2017) sejak pagi terlihat berjalan berbondong-bondong menuju Langgar Keraton Kanoman Cirebon membawa seperangkat gamelan berusia ratusan tahun.

Perangkat gamelan dibawa untuk kemudian satu persatu diguyur air kembang sebelum dibersihkan dengan cara menggosokan serpihan halus tumbukan batu bata merah dan serat buah kelapa yang dikeringkan. Setelah logam pada gamelan digosok kemudian dibasuh menggunakan air sumur di Langgar Keraton Kanoman.

Para nayaga yang selesai membersihkan gamelan ini kemudian secara tertib berjalan satu demi satu membawa seluruh gamelan dari Langgar menuju Bangsal Sekaten di Siti Hinggil Keraton Kanoman.

Perangkat gamelan kuno yang disebut Gong Sekati ini setelah ditata rapi kemudian ditabuh pada malam harinya pukul 19.45 WIB disaksikan Sultan Kanoman XII Sultan Raja Muhammad Emirudin bersama para famili Kesultanan Kanoman. Acara ini disebut “Awit Muni Gong Sekati.”

 

Para Nayaga sedang bersiap membersihkan barisan Bonang. (Kontributor/Paksinagaliman)

Menurut tradisinya, para nayaga akan menabuh gamelan sampai tanggal 12 Maulud pukul 17.00 WIB yang bertepatan dengan hari Sabtu 2/12/2017. Gong Sekati merupakan warisan peninggalan Kanjeng Ratu Wulung Ayu (putri Kanjeng Sunan Gunung Jati) saat menikah dengan Sultan Demak yang kedua, Sultan Yunus atau Adipati Unus alias Pangeran Sabrang Lor. Perangkat gamelan ini dibawa pulang oleh Kanjeng Ratu Wulung Ayu ke Cirebon saat Sultan Demak Adipati Unus wafat pada tahun 1521 Masehi.

Kanjeng Sunan Kalijaga yang merupakan murid sekaligus menantu Sunan Gunung Jati, kemudian memanfaatkan perangkat gamelan ini pada pertengahan abad ke-16 sebagai sarana syiar Islam dalam rangkaian acara tradisi Maulud Nabi Muhammad SAW.

Keraton Kanoman sengaja memilih tanggal 7 bulan Maulud sebagai waktu untuk memandikan gong disesuaikan dengan kelahiran Nabi Muhammad. *

Salah satu Nayaga sedang membersihkan perangkat Gong Sekati. (Kontributor/Paksinagaliman)

 

Para Nayaga Gong Sekati bersiap di Bangsal Sekaten untuk membunyikannya. (Kontributor/Dedi Kempleng)

 

BACA JUGA  Jamasan Alat Tempa dan Pusaka di GuloKlopo
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.