Kuliner dan Kesenian Cirebon Sambut Tamu FKN

Kuliner dan Kesenian Cirebon Sambut Tamu FKN
Suasana ketika Cirebon menyambut Raja peserta Festival Keraton Nusantara di pentas Gua Sunyaragi, Cirebon hari Jumat (15/9/2017) malam. (Kerisnews.com/Jimmy S Harianto)

Kuliner  dan juga berbagai kesenian khas Cirebon menyambut sekitar 150 tamu raja-raja dan wakil keraton se-Nusantara di depan pentas panggung Gua Sunyaragi Cirebon Jumat (15/9/2017) malam.

Di antara sekian banyak kuliner yang disediakan kepada para tamu raja-raja dan ratu Nusantara yang hadir di Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-11 tahun 2017 malam itu, adalah makanan khas empal gentong dan sega jamblang. Serta tetabuhan gamelan khas Gong Renteng yang bertalu-talu di perjalanan menuju panggung jamuan.

Sementara dua dari tiga keraton di Cirebon, Kraton Kasepuhan dan Kanoman, mempertontonkan dua simbol khas mereka selama ini. Yakni kereta Singa Barong dan kereta Paksi Nagaliman yang tiada dua modelnya di dunia. Jika dua kendaraan kerajaan itu di FKN ke-2 tahun 1997 silam menjadi hiasan perangko yang khusus dikeluarkan untuk event tersebut, maka tahun ini kata Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, adalah peresmian Museum Kasepuhan yang baru Sabtu (16/9/2017) siang ini.

Selain disuguhi menu khas Cirebon, para tetamu raja dan ratu juga disuguhi kesenian di pentas terbuka Gua Sunyaragi. (Kerisnews.com/Tira Hadiatmojo)

Museum Kasepuhan tidak hanya menyuguhkan kembali Kereta Singa Barong di dalam ruangan museum barunya, akan tetapi juga menata dengan lebih terinci deskripsinya pada sekitar 600 artefak sejarahnya. Dari peninggalan ratusan tosan aji, meriam-meriam kuno, gamelan dari Majapahit dan Demak, naskah-naskah kuno asli sampai baju zirah sitaan dari tentara Portugis saat serangan Cirebon bersama Demak ke Sunda Kelapa di abad ke-16.

Museum baru yang Sabtu (16/9/2017) siang dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dihadiri pembukaannya oleh segenap raja-raja dan ratu Keraton Nusantara — selepas mereka mengikuti Kirab Agung Prajurit Keraton se-Nusantara. Kirabnya sendiri dimulai di Alun-alun Keraton Kasepuhan, dilanjutkan dengan pawai di Jalan Lemah Wungkuk, Jalan Pecinan, Jalan Pesuketan, Jalan Siliwangi dan Gedung Negara Cirebon.

BACA JUGA  Mengenal Pusaka Pasundan di Museum Pusaka

“Sedangkan museum ini diharapkan akan menjadi daya tarik agar orang berkunjung ke Kasepuhan,” kata Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, kepada pers di lobi Museum Kasepuhan yang baru, usai para raja menghadiri Kirab Prajurit. Udara yang panas menyengat siang itu di Cirebon, tak menghalangi para raja mengenakan atribut resminya pada acara kirab, dan juga pembukaan Museum Kasepuhan.

Museum Keraton Kasepuhan, yang dibangun dengan dana CSR perusahaan swasta Waterland dan dibangun dalam dalam waktu kurang dari tiga bulan ini mendapat banyak pujian dari para pengunjung. Di samping artefaknya termasuk lengkap, juga pengelompokan artefaknya yang lebih membantu pengunjung untuk menikmati nilai sejarahnya. Termasuk, satu ruangan khusus pusaka-pusaka Sunan Gunung Jati, yang hanya dibuka pada hari Jumat saja.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (berbatik Mega Mendung) menyalami Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat usai membuka Museum Kasepuhan Sabtu (16/9/2017) siang. (Kerisnews.com/Jimmy S Harianto)

Tidak jauh dari lokasi peresmian Museum Baru, di bekas museum lama Keraton Kasepuhan, juga dimeriahkan oleh Pameran dan Bursa Keris oleh kelompok komunitas keris setempat, Paguyuban Pusaka Nagari Caruban serta Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara, yang dikoordinatori Bambang Kapdono.

Malam harinya, di dua lokasi berbeda, di Panggung Gua Sunyaragi serta di Keraton Kacirebonan, digelar pertunjukan kesenian  Keraton-keraton se-Nusantara. Sedangkan hari Minggu (17/9/2017), selain gelaran kesenian Keraton-keraton, juga diselenggarakan Pameran Kerajinan Rakyat di lokasi Taman Gua Sunyaragi.

Sekjen Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara Hasto Kristianto sempat meninjau Pameran dan Bursa tosan aji di museum lama Kasepuhan Sabtu (16/9/2017) malam. (Krisnews.com/Jimmy S Harianto)

Cirebon tahun ini kembali menjadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara 2017 pada 15-20 September mendatang setelah FKN 1997 20 tahun silam. Berbagai acara tradisi digelar, mulai dari kirab prajurit keraton di Kasepuhan, pameran benda pusaka keraton di Kanoman, serta pertunjukan seni tiga keraton Cirebon – baik Kasepuhan, Kanoman maupun Kacirebonan – digelar pula pagelaran upacara adat serta kesenian rakyat. *

Kereta Paksi Naga Liman simbol Keraton Kanoman dan Kereta Singa Barong simbol Keraton Kasepuhan pada perangko, ketika pada 1997 Cirebon jadi tuan rumah FKN ke-2. (Dok Keraton Kasepuhan)

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.